Friday, June 27, 2008

Pimpinan PDP Sesalkan Kadernya Demo Rumah Kwik

JAKARTA, KAMIS - Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaruan (PKN PDP) menyesalkan terjadinya aksi demo oleh kader-kadernya di rumah kediaman mantan Menko Ekuin dan Ketua Bappenas Kwik Kian Gie. Karena itu, PKN PDP akan segera menggelar rapat pleno pengurus untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

"Bila nanti ada laporan dari korban sebagai akibat dari aksi tersebut, maka pimpinan kolektif tidak akan segan-segan memberikan sanksi kepada setiap kader yang telah melakukan tindakan anarkis," kata Ketua bidang Advokasi, Hukum dan Perundang-undangan PDP, Petrus Selestinus SH saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (15/5) di Jakarta.

Namun sebelumnya sejumlah petinggi PKN PDP antara lain Laksamana Sukardi, Roy B Janis, Didi Supriyanto dan Petrus sudah mendatangi kediaman Kwik di Jalan Radio Dalam II/3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kedatangan Laks -- sapaan akrab Laksamana Sukardi, mantan meneg BUMN yang sekarang menjabat Koordinator PKN PDP beserta pengurus berkenaan dengan aksi demo puluhan kader PDP di rumah Kwik.

Sebagai petinggi partai, mereka ingin menyampaikan minta maaf secara langsung kepada Kwik maupun istrinya, yang sudah terganggu. Ternyata, Kwik sedang ke luar kota, sehingga hanya ditemui penjaga rumah.

Lebih lanjut Petrus mengakui bahwa demo yang dilakukan kader PDP itu spontan tanpa ada koordinasi dengan pusat, karena mereka merasa pimpinannya sedang dizalimi sehingga para kader yang kebetulan selesai menghadiri Rakornas III dan Rakernas II PDP di Jakarta, merasa harga diri partai dilecehkan.

Kendati demikian, PKN PDP tetap akan membawa aksi demo itu ke rapat pleno guna mencari tahu duduk persoalan dan siapa yang menggerakkan kader PDP itu.
"Walaupun itu kader kita sendiri, tapi kalau sudah bertindak anarkis apalagi sampai menimbulkan korban, maka kita tidak akan segan-segan memberikan sanksi," tegasnya.

Ditegaskan Petrus yang juga Koodinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) itu, semua tindakan yang mengatasnamakan partai harus mendapat izin dari partai, tidak bisa seenaknya bertindak mengatasnamakan partai. "Jadi kita tunggu saja apakah ada laporan yang masuk, baru nanti kita beri tindakan," tandas dia.

Petrus juga menyayangkan pihak Metro TV yang melakukan wawancara terhadap Kwik tanpa menyertakan Laksamana Sukardi yang menjadi objek pembicaraan. "Metro TV mestinya tidak bisa sepihak saja, tapi juga harus menghadirkan Laks yang menjadi obyek pembicaraan. Kita minta Metro TV bisa menghadirkan Laks dan Kwik dalam forum yang sama sehingga ada pemberitaan yang seimbang," kata Petrus.

Seperti diketahui, kader PDP mendemo Kwik di depan rumahnya karena pernyataan bekas Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) era Presiden Megawati dalam "Today's Dialog" di Metro TV pada Selasa malam. Di situ Kwik menuding secara blak-blakan bahwa Laksamana Sukardi sebagai bekas Menneg BUMN adalah penjual aset negara. (Persda Network/js)

No comments: